Pelajaran Pertama - Mulailah Menggambar
Dengan menggunakan pendekatan yang menurut kami (baca;
ngaku-ngaku dewek, bhahaha.. red.) lumayan populer dalam mengeksplor aspek fundamental dengan pendekatan yang lumayan menghindari segala macam metodologi yang ada, bahkan ditengarai sangatlah tidak metodis namun teteap bisa diakses secara bebas oleh
Agan/Sis semua yang memang tergila-gila terhadap tampilan
interface Photoshop itu sendiri (apa hubungannya coba,
red.) maupun Seni Digital secara umum.
Pengantar yang cukup komprehensif-pun tengah gencar-gencarnya kami galakkan demi pengenalan yang lebih baik dan mendalam berkenaan dengan perangkat lunak yang mampu menerjemahkan ide-ide ganas kita ke permukaan. Ke dunia nyata. Dalam kehidupan kita sendiri.
Disadari atau tidak,
Lukisan Digital tentunya berbeda secara signifikan dari lukisan asli yang menggunakan cat dan kuas pada kanvas. Sebagai
kick-off, Lukisan Digital memberi kita semua gambaran luas tentang perbedaan tersebut, sebagai saran singkat untuk menyelami hal tersebut, ada baiknya
Agan/Sis langsung saja mencobanya, menggambar langsung di Photoshop menggunakan
Brush (B) yang berada pada
menu melayang atau cukup dengan menekan tombol
B pada
kibor.
Imaji absurd hingga yang paling gemilang sekalipun, kerap kali kita ciptakan yang
nota bene sangatlah imajinatif bahkan terkadang dramatis hingga ekstrim, kerap kali kita bungkam tanpa adanya penyaluran khusus. Ibarat orang
cokil, terus ke-
gep sama babehnye.. ckckck..
pas lagi merah
en tegang-tegangnya, mendadak harus di
pause dengan muka merah-padam-menghitam menahan malu hingga akhirnya menimbulkan berbagai macam penyakit seperti kelenjar prostat hingga gagal ginjal berkepanjangan tanpa ada solusinya.
Pelajaran Kedua - Brushes dan Erasers
Dengan dikemasnya berbagai macam
tips and tricks, teknik, dan deskripsi lengkap tentang cara menggunakan bermacam
tools yang bergentayangan di Photoshop, panduan-panduan yang kami tuliskan di blog ini kiranya bisa menjadi salah satu acuan, bacaan penting kawula muda dan seluruh makhluk di alam semesta ini terutama yang berminat tinggi terhadap
Seni Digital, menggambar secara Digital,
Digital Painting serta berbagai bentuk Digital Art lainnya.
Brush (B) dan
Eraser (E) merupakan salah satu dari sekian banyak tool pada Photoshop yang akan paling banyak bersinggungan dengan kita sewaktu menggambar. Bolak-balik menggunakan kedua alat ini, bahkan jika sudah terbiasa,
Eraser (E) pun akan menjadi tidak terlalu kita andalkan, jadi cukup dengan
Brush (B)) saja. Untuk yang belum terbiasa 'menghapus' apa yang salah atau tidak kita inginkan menggunakan
Brush (B) bisa tetap menggunakan
Eraser (E).
As simple as that.
Keyboard Shortcuts
Tekan F5 untuk membuka panel Brush.
Tekan B pada keyboard untuk memilih Brush Tool.
Tekan D untuk melukis dengan Warna Foreground dan Background Default (Hitam dan Putih)
atau untuk Mengurangi atau Meningkatkan Ukuran Brush (masing-masing).
Atau (Shift- [atau Shift-]) untuk Mengurangi atau Meningkatkan Ketebalan Brush.
Tekan dan Tahan Alt saat Brush Tool (B) dipilih untuk memunculkan Alat Pipet (digunakan untuk pencampuran).
Klik Kanan saat Brush Tool (B) terpilih untuk membuka mini panel Brush Presets dan Size/Hardness.
Untuk lebih jelasnya, silahkan baca terlebih dulu tulisan kami di
Mengenal Brush Panel serta
Digital Painting - Parabiosis agar kita lebih terang-benderang mengenai
Brush (B) sekaligus
Eraser (E) ini.
Pelajaran Ketiga - Pewarnaan
Kami selalu menyinggung, mengkritisi dan melabrak aspek fundamental yang kerap kali menjadi batas dan penghalang dalam berkreasi termasuk bagaimana merancang komposisi dinamis, mengembangkan perspektif perspektif yang akurat, dan menggunakan efek warna dan cahaya untuk meningkatkan
mood sebuah lukisan, jika kita mengkhususkan pada lukisan, tentunya.
Masya Alloh ini paragraf..
ckckckck..
 |
Step-by-step Digital Painting - Ghost Rider 2 |
Dengan hanya menggunakan warna gelap #
000000 yang bisa kita sama-sama lihat pada gambar
1 dan
2 (dari kiri ke kanan,
red.), perlahan dengan tingkat
Opacity yang selalu berubah (karena hanya menggunakan tetikus biasa,
red/), hingga akhirnya kita dapati sketsa kotor
si akang Ghost Rider. Jika sudah dirasa cukup, baru dengan menambah layer baru di atas layer kosong yang kita pergunakan untuk membuat sketsa tadi, dengan blend mode yang disesuaikan dengan keperluan (antara
Overlay,
Softlight atau satu lagi di bawahnya, lupa..
red.).
News Flash : Supaya kita semua bisa lebih fokus mengenai perwarnaan atau Coloring Technic, monggo dibaca terlebih dulu tulisan kami di Digital Painting - Lucy Li, karena kebetulan sudah panjang lebar tulisan tersebut juga membahas mengenai hal ini. Silahkan di monggo kawan.
Perhatikan saja.. bahwa seiring dengan sebuah warna yang kita pergunakan dalam sebuah gambar mendekati warna yang lain, akan selalu ada transisi campuran. Bahkan jika subjek kita tersebut dicat hanya dengan menggunakan satu warna, warnanya cenderung akan memiliki sisi yang lebih terang plus dengan yang lebih gelap. Masih ingat dengan
Midtones,
Highlights dan
Shadow?
Yupp.. lebih singkat kita kenal dengan istilah
Shading. Digital atau tidak, melukis melibatkan banyak pencampuran warna demi penemuan nuansa yang tepat.
Pelajaran Keempat - Layer
Mungkin untuk hal satu ini, PSHolic nantinya akan menerbitkan tulisan yang khusus dan tersendiri agar kita semua bisa lebih fokus soal ini, namun untuk saat ini, semoga hanya dengan penjelasan singkat seperti ini mampu mengawali perkenalan kita terhadap Layer dan kegunaannya.
Agar lebih mudah, bayangkan beberapa lapisan terbuat dari plastik bertumpuk dengan masing-masing gambar berbeda (terputus-putus) di tiap lembarnya, yang membentuk sebuah kesatuan gambar yang utuh. Utuh dan menyeluruh jika kita lihat gambar tersebut dari atas karena plastik tersebut tembus pandang hingga lapisan atau tumpukan terbawah sekalipun.
Note; Layer merupakan salah satu fitur yang paling dramatis dan menakjubkan yang memisahkan dan membedakan antara sebuah karya atau lukisan tradisional dengan karya atau lukisan digital.
Akan bertele-tele dan menjemukan jika ini mesti dijelaskan dengan kata-kata walaupun terperinci. Jika
jeneungan tidak bersentuhan langsung dengan apa yang dimaksud, tentunya akan terasa makin
ngawang dan akhirnya membosankan. Singkat kata.. Dengan mengetahui bagaimana menggunakan lapisan demi lapisan layer pada Photoshop, bisa memberikan keuntungan besar bagi kita jika dibandingkan hanya dengan
1 layer (pada lukisan tradisional atau lukisan
beneran,
red.).
Layer memberi kita kebebasan sebagai Pelukis Digital dan tentunya mendatangkan kemudahan memproses (jika terjadi banyak kesalahan,
red.) sebuah karya dari hasil imajinasi kita. Sekali lagi.. jika nanti pada akhirnya kita sudah terbiasa dan sangat mengenal Photoshop kita, terutama
Layering Technic. maka tidak perlu menggunakan banyak
layerpun (bermodalkan
1 buah layer saja,
red.) kita tetap akan bisa menghadirkan sebuah karya nan jelita.
Pelajaran Kelima - Finishing
For the final less, waktunya melakukan koreksi (jika diperlukan,
red.) dengan memberikan tambahan ini dan itu pada berbagai aspek gambar kita. Jika kita membuat
portrait seseorang dan menggunakan
Brush (B) standar pada lukisan standar pula, maka tahap ini adalah tahap yang tepat untuk memperbaiki bagian-bagian yang menurut kita kurang tepat atau tidak sesuai harapan.
Perbaikan pada bagian
background dengan penambahan berbagai macam tekstur jika diperlukan pun akan menghasilkan nuansa baru pada gambar kita. Bercak-bercak atau berbagai tekstur semprot juga
lighting atau pencahayaan yang realistis juga teramat penting untuk mendapat perhatian di tahap ini. Terserah jika kita menginginkan hasil yang lembut ataupun kasar, tidak masalah. Tiap karya akan banyak membuat perbedaan pada cara pandang kita.
Omg mas, banyak bangget materinya. Sengaja dilaptop nggak ada Photoshop2an heheh gimana mau ngarti sayah nya heheheh
ReplyDeleteHohoho.. klu gitu, kita jadi penikmat ajja ea.. sama asoy nya kok (Y) suwun amfirannya ea (Y)
Delete